Structural Trap: Salt Dome

1.    Salt domes (Kubah Garam)
Salt domes terbentuk karena garam yang memiliki berat jenis antara 1.8-2.0 SG lebih ringan daripada batuan diatasnya, sehingga seolah-olah garam tersebut “mengapung dan mengembang keatas” dikarenakan efek buoyancy. Secara kualitatif, mineral paling penting dari garam adalah Halite (NaCl – density 2.16 g/cm3), gypsum (CaSO4 2H2O) – density 2.32 g/cm3). Anhydrite (CaSO4 – density 2.96 g/cm3). Mineral- mineral tersebut sangat padat untuk berkontribusi dalam pembentukan diapers dari formasi. Dalam hal pembentukan dan pergerekan salt dome ke arah atas, tentunya sebuah lapisan tipis dari overburden diperlukan dan bidang perlapisan dari salt dome sendiri yang memiliki tebal sekitar 100-200 m. Pergerakan ke atas dari salt melalui lapisan diatasnya dan menghasilkan defromasi di akhir, disebut HALOCINETICS atau SALT TECTONICS. Pegerakan dari salt sangat- sangat lambat dan sebuah dome memerlukan waktu jutaan tahun untuk bisa terbentuk (gambar 1.1). 


Gambar 1.1 Jebakan struktur yang berhubungan dengan salt dome dan lipatan antiklin. Sebuah tinggian basement juga dapat berfungsi sebagai jebakan ketika basement tersebut tertutupi oleh black shale (batuan induk). Batuan dasar tersebut mungkin memiliki beberapa porosity hasil dari rekahan atau sebuah penutup sediment yang tipis.


Dome memunginkan untuk bisa bergerak ke permukaan bumi. Kejadian ini tercatat didalam sejarah di daerah onshore dari Denmark. Dimana salt menembus lapisan diatasnya dan  menuju ke permukaan  atau membentuk sebuah intrusi di sediment yang lebih muda. Jika Gypsum telah terdeposit, dia akan mengalterasi dan berubah menjadi anhydrite pada sekitar 1km dari kedalaman endapan, dengan sebuah konsekuensi 40% kompaksi dan peningkatan berat jenis akan mencabut daya buoyancy disekitar sediment. Sebuah perbandingan dari pegembangan anhydrite terjadi ketika kembali berubah menjadi gypsum dikarenakan mengalami kontak dengan air tanah. Jebakan mungkin bisa terbentuk (1) disebuah layering diatas salt dome (2) dibagian paling atas dari salt dome (cap rock) dilapisan yang mana terpatahkan dan mengikuti bentuk dari salt dome (4) melalui stratigrafi “pinch out” dari lapisan laipsan di sekitar salt dome. Reservoir mungkin terbentuk dari larutan and breksiasi pada bagian atas dari salt dome. Salt tektonik sangatlah penting dalam hubunganya dengan kawansan oil dan gas dimana zona- zona tebal dari garam terdeposit di sekitar sikuen dari pasif margin di atlantik selatan dan di gulf of meksiko. Di Amerika bagian barat, kita bisa menemukan bidang yang sangat luas dari garam berumur Silurian, dan di daerah texas dan new meksiko ada garam berumur Permian. Layer garam sangatlah ideal untuk menjadi batuan tudung dikarekanan garam memiliki permeability yang sangat rendah dan memiliki sifat lentur yang mana menghindarkan dari rekahan dan kebocoran. endapan garam sangat umum di jumpai di umur PermoTriassic di daerah sekitar Atlantik. Hal ini karena sebelum



Fase rifting, di Atlantik ada daerah-daerah yang luas dengan cekungan yang dikendalikan oleh patahan (rifting) di tengah-tengah dari superbenua (Amerika + Eropa, Asia dan Afrika) dengan sedikit curah hujan. Kita menemukan kondisi yang hampir sama saat ini sekitar Laut Merah dan Laut Mati. Garam berumur Permian Zechstein di Jerman dan Denmark terus di bawah Laut Utara, dan gerakan halotectonic telah membentuk struktur kubah di Chalk, misalnya di daerah Ekofisk. 



Gambar 1.2 Salt dome yang sederhana berdasar contoh dari  U.S Gulf Coast



Comments

Popular Posts