Hydrocarbon Trap

Hydrocarbon Trap


Jebakan terdiri dari batuan yang memiliki porositas yang ditindih oleh batuan yang memiliki permeability yang sangat rendah sehingga akan menghambat oil atau gas yang akan lewat. Jebakan harus membentuk struktur tertutup (clossure) dibagian atas sehingga semua hydrocarbon akan terakumulasi karena berat jenisnya lebih ringan daripada air. Kita dapat berfikir sebuah jebakan hidrokarbon seperti sebuah tong terbalik yang mana kemudian terisi dengan petroleum yang merangsak naik ke atas melalui air sampai tongnya penuh (gambar 1.1). 
Bagian atau point dimana petroleum dapat bocor atau leak dari sebuah struktur jebakan disebut “spill point”. Clossure dapat menahan kolom dari HC sampai batas maksimum sebelum jebakan bocor atau merembes melalui spill point (gambar 1.2). Batuan tudung tidak 100% efektif mencegah semua HC yang terakumulasi, tetapi masih bisa disebut terakumulasi jika rate dari rembesan kurang dari rate dari suplai. 


  Gambar 1.1 Contoh dari structural trap. 
Antiklin sederhana sebuah sesar mengontrol dari jebakan.

Batuan tudung kadang tidak totalitas bisa menahan fluida air. Tetapi bisa jauh lebih impermeable jika batuan tudung tersebut dilewati oleh hydrocarbon karena sifat capillary yang lebih resisten di pori yang kecil.   


Jebakan dapat diklasifikasikan berdasar tipe struktur yang memproduksinya menjadi 3:
1. Jebakan Struktur --> Jebakan yang terbentuk hasil dari deformasi terhadap batuan(contohnya: kubah garam, kubah antiklin, sesar etc)
2. Jebakan Startigrafi --> Jebakan yang berhubungan dengan ciri utama dari sikuen sediment dan tidak membutuhkan deformasi seperti sesar dan lipatan. Contohnya: Pinch out dari Sandstone di zona shale dikarenakan perubahan fasies (gambar 1.3 Batugamping terumbu memiliki kecendrungan untuk membentuk sebuah struktur primer yang berfungsi sebagai jebakan stratigrafi)
3. Jebakan Kombinasi --> Merupakan Jebakan hasil kombinasi dari Jebakan struktur dan jebakan stratigrafi (gambar 1.4). 
Gambar 1.2 Jebakan struktur yang berhubungan dengan salt dome dan lipatan antiklin. Sebuah tinggian basement juga dapat berfungsi sebagai jebakan ketika basement tersebut tertutupi oleh black shale (batuan induk). Batuan dasar tersebut mungkin memiliki beberapa porosity hasil dari rekahan atau sebuah penutup sediment yang tipis.

Yang harus diingat adalah, ketika jebakan stuktur telah terbentuk hubunganya dengan migrasi dari petroleum. Jebakan struktur yang terbentuk setelah pase utama dari kematangan batuan induk (source rock) yang telah bermigrasi, oleh sebab itu jebakan tersebut tidak akan efektif. Tetapi, dalam beberapa kejadian trap yang terlambat terbentuk masih dapat mengumpulkan gas yang normalnya akan tergenerate dan bermigrasi setelah oil. Sedangkan jebakan stratigrafi telah ada sepanjang waktu pembentukan dan waktu dari migrasi bukanlah sesuatu yang penting untuk jebakan stratigrafi. 

Gambar 1.3 Contoh dari jebakan stratigrafi. Sebuah barrier island membentuk sebuah pemisah antara sandstone dengan mudstone (shale) yang dapat mewakili baik itu source rock ataupun batuan tudung.



 Gambar 1.4 Jebakan kombinasi antara struktural dengan straigrafi. Sebuah terumbu membentuk sebuah jebakan karena relif primer dan juga karena kompaksi mudstone diantara terumbu

Comments

Popular Posts