Jenis-jenis Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi
Energi panasbumi yang relatif tidak menimbulkan polusi dan
terdapat menyebar di seluruh kepulauan Indonesia (kecuali Kalimantan)
sesungguhnya merupakan salah satu energi yang tepat untuk dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik dimasa yang akan datang untuk memenuhi sebagian dari
kebutuhan listrik nasional yang cenderung terus meningkat.
Fluida panas bumi yang telah dikeluarkan ke permukaan bumi
mengandung energi panas yang akan dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
listrik. Hal ini dimungkinkan oleh suatu sistem konversi energi fluida panas
bumi (geothermal power cycle) yang mengubah energi panas dari fluida menjadi
energi listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) pada prinsipnya
sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat
di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir
panasbumi. Apbila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut
dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi
panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan
energi listrik. Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai
campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu
dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan
fluida ke dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa
cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian
dialirkan ke turbin.
Banyak sistem pembangkitan listrik dari fluida panas bumi
yang telah diterapkan di lapangan, diantaranya:
•Double Flash Steam
•Multi Flash Steam
•Brine/Freon Binary Cycle Brine/Isobutane Binary Cycle
•Combined Cycle
•Hybrid/fossil–geothermal conversion system
Disunting dari : Nenny
Saptaji
Comments
Post a Comment